Nama : Ignatius Aditya Kurniawan
Kelas: 2 db 14
Npm : 30108988
GUNADARMA
BAB I
PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Latar belakang pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi yang Diharapkan
Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik sedangkan dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing masing. Perjuangan ini pun dilandasi oleh nilai nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air. Pada umumnya perjuangan non fisik sebagai contoh seperti mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada khususnya melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan ialah hakikat pendidikan, kemampuan warga Negara, menumbuhkan wawasan warga Negara, dasar bpemikiran pendidikan kewarganegaraan dan kompetensi yang diharapkan.
Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara
Bangsa ialah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adart, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan Negara itu sendiri ialah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama sama mendiami suatu wilayah tertentudan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Teori terbentuknya Negara ada 3 yaitu teori hokum alam, ketuhanan, dan perjanjian.
Proses Bangsa yang Menegara
Secara ringkas, proses tersebut adalah Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia, Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan, dan keadaan bernegara yang nilai nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pemahaman tentang Demokrasi Indonesia
Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita cita hidup berkelompok yang didalam UUD 45 disebut kerakyatan. Demokrasi dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok didalam organisasi Negara sesuai dengan keinginan orang orang yang hidup berkelompok tersebut. Keinginan orang orang(demos) yang berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan hidup bangsa(weltanschauung), falsafah hidup bangsa(filosofiche grondslag), dan ideology bangsa yang bersangkutan.
BAB II
WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nasional Suatu Bangsa
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung(melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya dilingkungan nasional, regional dan global.
Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
Wawasan Nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang undangan yang berlaku disetiap strata diseluruh wilayah Negara, sehingga menggambarkan sikap dan prilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi merupakan identitas atau jatidiri bangsa Indonesia. Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal itu berarti bahwa setiap warga Negara dan aparatur Negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak, secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga Negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya vseperti kepentingan daaerah, golongan dan orang per orang.
Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
1.wadah (contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. Setelah Menegara dalam Kesatuan Republik Indonesia , bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur bpolitik. Sementara itu wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik.
2.Isi(content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat dan cita cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
3.Tata Laku (Conduct)
Tata lakumerupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat. Dan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan dan perbuatan.
BAB III
KETAHANAN NASIONAL
Pengertian Ketahanan nasional Indonesia
Ketahanan Nasionaln Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meeliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Dalam pengertian tersebut , Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Asas ketahanan nasional terdiri dari Asas kesejahteraan dan Keamanan, Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh terpadu, Asas mawas ke dalam dan mawas keluar, Asas kekeluargaan. Sifat ketahanan nasional Indonesia ialah Mandiri, dinamis, wibawa dan konsultasi dan kerjasama.
Pengaruh Aspek Politik
Politik secara umum, politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan dan atau policy yang berarti kebijaksanaan.
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam k9onteks ketahanan nasional meliputi dua bagiann utama yaitu politik dalam dan luar negeri.
a. Politik dalam negeri
politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system. Unsur unsurnya terdiri dari Struktur politik, proses politik, budaya politik, dan komunikasi politik.
b. Politik Luar negeri
politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan social, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengab pri kemanusiaan dan pri keadilan.
BAB IV
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
PENGERTIAN POLITIK, STRATEGI DAN POLSTRANAS
Pengertian Politik
Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri. Yaitu Negara dan teia. Berarti urusan. Politik secara umum menyangkut proses penetuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itumemerlukan kebijakan kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber sumkber yang ada. Demikian politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan Negara tentang pembinaan(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional buntuk mencapai tujuan nasional.
Strategi Nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional misalkan strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
Stratifikasi Politik nasional
1. Tingkat penentu kebijakan Puncak
2. Tingkat kebijakan umum
3. Tingkat penentuan kebijakan khusus
4. Tingkat Penentuan kebijakan teknis
Makna pembangunan nasional
Pembangunan nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan prkembangan global. Keikutsertaan setiap warga dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengikutib program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, mentatti segala peraturan dan perundangan perundangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan kenyamanan dan sebagainya.
Pembangunan nasional mencakup hal hal yang bersikap lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya yakni sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat fisik manusia misalkan sandang, papan, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran. Sedangkan contoh pembangunan tyang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, kesehatan dan sebagainya.
Senin, 12 April 2010
Langganan:
Postingan (Atom)